80 Indonesia Merdeka: Memaknai Indonesia Berdaya dari Pak Sukamto

80 Indonesia Merdeka Memaknai Indonesia Berdaya dari Pak Sukamto

Tahun ini, Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan. Sebuah perjalanan panjang yang bukan hanya tentang mengibarkan bendera setiap Agustus, tetapi juga tentang mengisi kemerdekaan dengan kemandirian dan keberdayaan di berbagai lini kehidupan. Di tengah semangat itu, kisah Pak Sukamto bisa menjadi potret kecil bagaimana mimpi tentang Indonesia Berdaya bisa diwujudkan dari desa.

Bagi banyak orang, memasak tanpa gas elpiji terdengar mustahil. Namun, bagi petani salak asal Desa Umbulharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini sudah menjadi rutinitas selama sepuluh tahun terakhir. Inilah wujud nyata Indonesia Berdaya—masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri, sambil tetap menjaga lingkungan.

Wujud nyata Indonesia Berdaya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri
Wujud nyata Indonesia Berdaya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri

“Dulu sempat ragu, soalnya belum banyak yang tahu tentang biogas,” kenangnya. Keraguan itu bukan tanpa alasan. Biogas saat itu terdengar asing, dan beberapa tetangganya bahkan menganggap teknologi ini rumit dan tidak tahan lama.

Tetapi keputusan untuk mencoba biogas menjadi titik balik. Kotoran ternak yang diolah menjadi energi bersih itu tidak hanya membuatnya mandiri energi untuk kebutuhan dapur, tetapi juga menghasilkan bio-slurry—ampas biogas kaya nutrisi—yang ia manfaatkan untuk perkebunan salak.

Bio-slurry ampas biogas kaya nutrisi
Bio-slurry ampas biogas kaya nutrisi

Manfaat inilah yang membuatnya semakin yakin bahwa konsep Indonesia Berdaya bukan sekadar slogan. Tanaman salaknya tumbuh subur, biaya pupuk berkurang, dan tanah tetap sehat. “Lebih untung pakai bio-slurry dibanding pupuk kimia,” ujarnya sambil menunjukkan kebun salaknya yang hijau dan berbuah lebat.

Pak Sukamto tidak berhenti pada dirinya sendiri. Ia aktif berbagi pengalaman kepada petani dan peternak lain, berharap mereka juga bisa memanfaatkan biogas secara maksimal. Baginya, teknologi ini adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik—tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi alam.

Pak Sukamto tidak berhenti pada dirinya sendiri.
Pak Sukamto tidak berhenti pada dirinya sendiri.

Prinsip ini sejalan dengan visi Indonesia Berdaya dari Rumah Energi: membangun ekonomi yang berpihak pada lingkungan dimulai dari tingkat tapak. Karena alam yang dirawat dengan baik, pada akhirnya akan mengembalikan kebaikan itu kepada kita.

Ditulis oleh: Fauzan Ramadhan

16 Agustus 2025