Desa Wanakerta Siapkan Rencana Aksi Hadapi Krisis Air Lewat Forum Penguatan Kapasitas

Krisis iklim yang berdampak pada krisis air kini semakin nyata dirasakan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Desa Wanakerta. Menjawab tantangan ini, Rumah Energi menginisiasi sebuah forum penguatan kapasitas berbasis serial modul konservasi. Kegiatan ini dirancang untuk membekali masyarakat desa dengan pengetahuan, keterampilan, dan rencana aksi kolektif agar mampu menghadapi tantangan air di masa depan.
Serial modul terdiri atas tiga bagian. Modul pertama fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat mengenai krisis air dan perubahan iklim. Modul kedua menggali kapasitas, kapabilitas, serta peluang yang dimiliki masyarakat. Modul ketiga mendorong penyusunan rencana aksi yang disepakati bersama untuk mengatasi persoalan air secara berkelanjutan.

Dalam proses pelatihan, terungkap bahwa masyarakat Wanakerta telah memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pengelolaan air berkelanjutan. Melalui metode Community Mapping, mereka memetakan pendorong dan hambatan dalam aspek kemampuan, peluang, dan motivasi untuk berperilaku konservatif dalam penggunaan air.
Dari sisi kapabilitas, akses informasi mengenai krisis air yang relatif mudah didapatkan menjadi kekuatan. Namun, biaya besar yang harus dikeluarkan saat krisis terjadi masih menjadi tantangan. Pada aspek peluang, pengalaman menerima bantuan dari LSM, pemerintah, maupun tokoh luar desa, serta modal sosial yang kuat, mendorong masyarakatuntuk bergerak. Meski begitu, bantuan yang selama ini hadir masih bersifat darurat dan kualitas sumber air alternatif sering tidak memadai.

Motivasi semakin tumbuh dari kesadaran kolektif untuk melaporkan masalah air kepada pihak desa maupun tokoh masyarakat, serta kebutuhan nyata akan air bersih. Namun, hambatan tetap ada—mulai dari mitos bahwa air hujan bisa menyebabkan demam, keraguan terhadap dukungan pendanaan proposal, hingga keterbatasan lahan untuk pembangunan fasilitas bersama.
Meski menghadapi tantangan, forum ini menghasilkan rencana aksi konkret yang disepakati bersama. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH), edukasi hemat air, kegiatan resapan, serta inisiatif tambahan seperti penyediaan filter sumur dan pengolahan sampah berkelanjutan.

Keberhasilan rencana ini sangat bergantung pada dukungan lintas pihak—pemerintah desa, perusahaan melalui program CSR, lembaga mitra, hingga partisipasi aktif masyarakat itu sendiri. Dengan semangat kolaborasi, Desa Wanakerta menunjukkan langkah nyata menghadapi krisis iklim sekaligus menjaga ketahanan air bagi generasi mendatang.
Ditulis oleh : Tim Proyek Konservasi Air Rumah Energi
Disunting oleh : Fauzan Ramadhan