Berbagi Energi di Thailand

Pada 18 – 20 Mei 2022 kemarin, Yayasan Rumah Energi (YRE) mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam Regional Innovation Booth Camp yang diselenggarakan oleh WE4F. Sebuah pertemuan antara WE4F Cup bersama beberapa innovator lainnya di berbagai negara. Sebenarnya, undangan ini dikhususkan kepada seluruh innovator yang mendapatkan grant dari WE4F, mereka yang secara gagasan dan pengalaman di lapangan mampu memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan. YRE adalah satu diantara lembaga yang berhasil lolos dalam seleksi grant WE4F.

Pertemuan yang berlangsung di Bangkok, Thailand ini membawa semangat dan pengetahuan baru bagi YRE, dimana menjadi satu-satunya Yayasan atau lembaga yang tercatat sebagai Non-Government Organization yang diundang dalam camp tersebut. YRE mampu berbagi bagaimana peran biogas (dalam konteks pembangunan keberlanjutan) dapat menjadi solusi mitigasi perubahan iklim sekaligus peluang bisnis yang tidak hanya memberikan profit kepada peternak sebagai penerima manfaat tetapi juga kepada Pemerintah sebagai motor kebijakan di Republik. Hal ini tentu berdampak di sektor bisnis, peluang untuk bisnis energi terbarukan terbuka semakin lebar mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai Zero Emission dan terikat dalam perjanjian Paris.

YRE yang diwakilkan oleh Direktur Eksekutif (Rebekka S. Angelyn) dan Manager Keuangan (Hernety) tidak hanya berbagi bagaimana biogas menjadi peluang besar yang perlu disambut secara kolektif, tetapi juga dari bisnis berkelanjutan yang dihasilkan dari biogas itu sendiri, yakni pemanfaatan ampas biogas yang disebut sebagai bioslurry. Saat ini, YRE bersama PT. Pupuk Suburkan Negeri sedang mengembangkan bisnis bioslurry sebagai pupuk. Peternak menjadi subjek utama dalam bisnis ini, karena berkontribusi menyuplai ampas biogas untuk diolah menjadi pupuk. Dalam hal ini, YRE menyadari bahwa dalam bisnis, penting untuk memperhitungkan dampak sosial bagi peternak dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Di booth camp ini, YRE juga mendapatkan pengetahuan baru bagaimana peran digital platform dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan bisnis bahkan jika dimanfaatkan secara arif dan bijaksana dapat membawa si pelaku usaha pada titik kesejahteraan. Selain itu, pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan kesadaran kepada petani bahwa perubahan iklim yang dapat berakibat pada krisis lainnya seperti krisis air mampu menyebabkan kemiskinan secara struktural. Sehingga, upaya-upaya untuk memitigasi hal ini perlu adanya pendampingan dan pemahaman secara inklusif kepada petani serta apa yang dapat dilakukan saat ini oleh petani.

Booth camp ini terbagi menjadi beberapa forum diskusi dan peserta boleh memilih untuk tergabung dalam tema diskusi sesuai dengan minat. Salah satu issue yang diikuti oleh YRE adalah bagaimana pajak yang tinggi, impor yang membludak, dan kebijakan di pusat maupun di daerah hingga krisis di setiap negara. Peserta dapat saling berbagi informasi dan pengalaman yang relevan dengan kebijakan dan budaya negaranyanya masing-masing.

Pada akhirnya, perubahan iklim masih menjadi issue ‘langitan’ yang kerap kali dianggap persoalan milik sebagian orang saja, padahal dampak dari perubahan iklim itu sendiri menjerat leher masyarakat dan komunitas di bagian hilir. Di saat yang bersamaan, kita harus menyadari dampak dari pembangunan dan investasi yang massif ini dapat mengancam keberlangsungan hidup yang mempercepat daya rusak lingkungan apabila tidak adanya mitigasi sejak dini. YRE melihat bisnis-pembangunan yang saling berkaitan ini tidak dapat mengesampingkan aspek sosial dan kemanusiaan di dalamnya, dimana manusia adalah subjek utama dari perubahan dan kemajuan yang ingin dicapai.

Booth camp ini juga memberikan kesempatan kepada YRE untuk berjejaring secara luas, Give People Power artinya YRE membagi energi baik untuk perubahan yang lebih baik, untuk keberlangsungan masyarakat, kontribusi pada negara dan semesta.

Ditulis oleh: Dzatmiati Sari
Disunting oleh: Fauzan Ramadhan

15 Juni 2022