Kerja Sama YRE dengan Water and Energy for Food Lahirkan PT. Pupuk Suburkan Negeri

Dilansir dari Sindonews.com, lahan kritis di daerah Jawa Timur pada tahun 2021 tercatat mencapai 311.231 hektare, yang terdiri dari 64.841 hektare merupakan kawasan hutan dan 246.390 hektare kawasan non hutan. Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago mengungkapkan bahwa 72 persen dari tanah-tanah pertanian di Indonesia saat ini sedang sakit karena kekurangan bahan organik. Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang masih sangat tinggi.[1]

Pada periode 1930-1950 Pulau Jawa masih didominasi kadar bahan organik pada tanah yang masih sangat tinggi, namun sejak 1960-1970 sebagian besar kadar organiknya kurang dari 1 persen. Bahkan, pada 2010 semakin rendah hingga saat ini kondisi tanah semakin rusak dan tidak gembur lagi. Hal tersebut berimbas pada produktivitas pertanian yang terancam semakin menurun. Di sisi lain, sekitar 5,3 juta petani di Indonesia tidak memiliki akses ke pupuk bersubsidi.

Yayasan Rumah Energi (YRE) memfasilitasi peternak kecil membangun biodigester untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi biogas. Selain manfaat biogas untuk kebutuhan memasak, terdapat pula bio-slurry atau ampas biogas yang dimanfaatkan sebagai pupuk alami. Hingga saat ini sudah terbangun 27.909 unit instalasi biogas dengan penerima manfaat mencapai 129.684 orang.

Berdasarkan potensi tersebut, YRE bekerja sama dengan Water and Energy for Food memperluas bisnis melalui PT. Pupuk Suburkan Negeri (PT. PSN) untuk mengkomersialkan bio-slurry sebagai pupuk organik. Model bisnis yang dijalankan oleh PT. PSN adalah dengan membeli bio-slurry dari pengguna biogas dan memasoknya ke perusahaan produsen petani, perusahaan perkebunan, dan petani individu atau kelompok. Model bisnis ini memungkinkan lebih banyak peternak (pengguna biogas) mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual bio-slurry. Di sisi lain, penggunaan bio-slurry sebagai pupuk organik yang mengandung banyak nutrisi mampu memulihkan tanah-tanah yang kritis akibat pupuk kimia. Selain itu, hadirnya PT.PSN dengan produk bio-slurry juga diharapkan mengisi kesenjangan akses pupuk bagi para petani.

Ditulis oleh: Fauzan Ramadhan
Disunting oleh: Fauzan Ramadhan

[1] https://money.kompas.com/read/2022/05/28/194913326/terlalu-banyak-pupuk-kimia-72-persen-lahan-pertanian-ri-kini-kritis

21 Desember 2022