Mendalami Solusi Berbasis Alam: Integrasi Energi Terbarukan dan Pertanian Berkelanjutan
Webinar South-South Biogas Community (SSBC) seri ketiga menyajikan diskusi tentang solusi berbasis alam untuk mengintegrasikan energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan atau yang dikenal dengan Nature Based Solution (NBS). Webinar ini dipandu oleh moderator dengan melibatkan tiga panelis yaitu Nisa Usman, Jackson Abuli, dan Andre Susanto. Webinar yang diselenggarakan dalam dua Bahasa (Indonesia-English) ini melibatkan peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Netherlands, Uganda, dan Kenya.
Pada dasarnya NBS melibatkan pendekatan holistik untuk meningkatkan mata pencaharian melalui kegiatan pelengkap untuk memastikan bahwa masyarakat lokal diberdayakan dan mampu menjaga ekosistem di luar jangka waktu proyek, berkolaborasi dengan mitra perusahaan di berbagai industri seperti makanan dan minuman, tekstil, kosmetik, dan lain-lain. Saat bekerja dengan mitra perusahaan, penting untuk menyadari tujuan keberlanjutan mereka, termasuk inisiatif Target Berbasis Sains (SBT), yang membantu perusahaan menetapkan komitmen spesifik pengurangan iklim jangka pendek dan jangka panjang yang berfokus pada pemeliharaan perubahan iklim. Dua produk NBS yang menjadi fokus SSBC dalam webinar ini adalah biogas dan bio-slurry. Biogas dipandang sebagai solusi penting untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam produksi energi dan proses pertanian, sementara bioslurry dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia. Namun, terdapat tantangan logistik dalam hal mendapatkan suku cadang untuk biogas, dan memanfaatkan teknologi baru dalam tren pertanian organik.
Nisa Usman merupakan Manajer Program di PUR, di mana ia mengelola dan mengoordinasikan implementasi program solusi berbasis alam untuk mendukung klien mencapai tujuan keberlanjutan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dan membangun hubungan yang kuat dalam keberhasilan proyek NBS. Ia juga menyoroti perlunya penyesuaian dan pemahaman kebutuhan masyarakat agar dapat secara efektif mengintegrasikan solusi berbasis alam dengan tujuan keberlanjutan.
“Nature Based Solutions pada dasarnya adalah segala upaya atau inisiatif atau intervensi atau proyek yang mencoba menyerap karbon dari atmosfer atau mengurangi karbon yang dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai solusi alami.” Ungkap Nisa.
Jackson Abuli telah bekerja di sektor publik selama lebih dari sepuluh tahun dan memperjuangkan komunitas pertanian di Kenya, ia memegang gelar di bidang Pertanian dan Magister Pengelolaan Tanah Terpadu. Ia membahas perlunya peningkatan infrastruktur biogas di Afrika, khususnya dalam hal komponen biogas, perbaikan, fasilitasi, dan teknisi. Ia mencatat bahwa biogas adalah solusi yang menjanjikan bagi masyarakat Afrika, dan integrasinya dengan pertanian organik dan pupuk dapat meningkatkan pertanian berkelanjutan.
“Biogas dan Bioslurry membantu pengurangan emisi metana dan pengelolaan pupuk kandang, meningkatkan kredit karbon dan menghindari emisi.” Ujar Jackson.
Pada webinar ini dilakukan pula sesi interaktif dengan peserta melalui slido dan diskusi tanya-jawab. Pada sesi slido yang dibagi menjadi dua sesi peserta diberi pertanyaan terkait NBS, seberapa penting penerapannya, dan tantangan-tantangan yang menyeratai dalam menerapkan NBS. Kemudian pada sesi diskusi tanya-jawab peserta berkesempatan memberikan pertanyaan atau umpan balik kepada para panelis untuk mengeksplorasi lebih jauh seputar penerapan NBS.
Andre Susanto merupakan salah satu pendiri PT. Pupuk Suburkan Negeri yang fokus pada produksi dan pemanfaatan bio-slurry, yaitu pupuk organik yang berasal dari produk samping biogas. Andre menutup diskusi dengan menekankan sifat sirkular perekonomian kita dan perlunya memaksimalkan penggunaan limbah dalam rantai nilai energi dan materi untuk memerangi perubahan iklim.
“Jika kita tidak menggunakan berbagai hal termasuk energi dengan cara yang paling efisien, maka perubahan iklim akan terjadi karena kita menggunakan terlalu banyak energi dan membuang banyak hal yang sebenarnya tidak perlu disia-siakan.” Tegasnya.